Makassar - Cermatlah memilah-milah pergaulan. Selain rawannya
kasus pemerkosaan yang selalu mengambil korban remaja dan anak-anak, pelaku
seks di usia muda bukan lagi karena paksaan seorang pria saja. Suka sama suka
sudah menjadi hal yang tidak tabu lagi bagi remaja masa kini.
Begitu
banyak anak-anak remaja yang terjerat dalam pemahaman cinta yang salah
sampai-sampai melakukan hal yang ternyata sangat berbahaya bila terus menerus
dilakukan .
Para pemerhati yang peduli dengan
hal itu membahas serius dalam konferensi American Heart Association. Sekaligus menyampaikan beberapa hasil penelitian mereka
tentang bahayanya perempuan yang telah ‘dipaksa’ berhubungan seks pada usia
muda.
Dalam
penelitian tersebut, diungkapkan bahwa resiko penyakit jantung bukanlah pada
saat remaja melakukan hubungan sex saat itu, dampaknya akan terlihat saat
mereka berusia 25 ke atas. Semua terbukti saat mereka meneliti beberapa
peserta perempuan berusia 25 sampai 42 tahun, tentu saja yang memiliki
kelainan pada jantung, gejala dan pernah mengalami serangan kecil. Diketahui
pada saat usia belasan mereka sudah mengenal hubungan seks , bahkan menjadi
pelaku rutin.
Sebagai info tambahan dalam acara
tersebut, dikatakan wanita yang kelebihan berat badan dan sering
melakukan seks menjadi kontributor utama (Bukan berarti remaja yang berbadan kurus boleh melakukan seks
yah..). Donna Arnett, ahli Epidemiologi dari Universitas Alabama di Birmingham, yang juga presiden terpilih dari ‘ American Heart Association’ tidak hanya membahas masalah ini pada seminar kala itu
saja. Beliau akan terus melanjutkan penelitian dan tidak henti mengajak
siapapun agar bisa menyadari bahayanya penyalahgunaan seks di usia dini.
“Kita perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dan
mengidentifikasi pelecehan seksual anak pada usia dini.” Tambahnya.
Mendengar
kengerian dan fakta yang terjadi pada beberapa orang, benarlah perkataan itu “SEKS BISA MENUNGGU JADI KENAPA HARUS
TERBURU-BURU?
Referensi
: Unstring, Kompas, dan Young Health
Lainnya :
Official Media @apakabarDaeng
KRITIK & SARAN:
Email
: apakabardaeng@gmail.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar